Minggu, 02 Desember 2012

Penyesalan Ga Dateng Di Awal

Impian.. Impian oh Impian..
Hmmm…
Gue adalah seorang mahasiswi semester 5 di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta. Membahas tentang impian, menurut gue impian itu adalah suatu keinginan dalam diri yang memberikan motivasi kepada kita untuk mencapai keinginan tersebut. Keinginan tersebut dapat kita raih sesuai usaha yang kita lakukan guna merealisasikannya.
Tapi..
Saat ini gue cuma bisa nyesel, nyesel senyesel-nyeselnya. Begini ceritanya…
Waktu gue semester 1, gue getol banget yang namanya belajar. Nilai-nilai yang gue dapet pun min 7 dan semester itu pun gue lalui dengan baik. Bisa dibilang gue adalah seseorang yang cepat puas sama hasil yang udah didapet. Yang akhirnya semester 2 gue agak males belajar.
“ah.. ngapain belajar, toh gue bisa kok.. materinya juga baru kaya gitu, gampanglah…” pikir gue waktu itu.
Gue jadi kebanyakan maen daripada belajar dan sering bolos juga. Sampe ada masalah keluarga yang bikin gue kabur dari rumah dan berita kaburnya gue itupun sampe ke telinga dosen. Akibat dari perbuatan gue itu, gue dapet hukuman yang setimpal. Nilai gue ibarat terjun dari monas. Entah kenapa gue bisa kaya gitu, mungkin karena pergaulan sekitar gue.
Tapi gue sadar, itu bukan alasan biar gue bisa bela diri sendiri. Bela diri karena kesalahan gue sendiri. Motivasi pun muncul karena gue ga mau masuk dilubang yang sama, tapi sampe semester 4 gue tetep ngalamin hal yang sama. Dan gue cuma ngalamin peningkatan 0,1 aja di setiap hasil akhir.
Gue kesel sama diri gue sendiri, pas lagi konsul sama pembimbing akademik (pas SMA bisa sebutannya wali kelas).
PA: “siapa yang IPK-nya 3,4??”
Maha: “saya.. saya……”
PA: “Cuma 2 orang aja? Oke kalo gtu, saya hanya mengingatkan bahwa yang memiliki IPK 3,4 akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti tes HTWG-Konstanz.”
Gue: *Cuma bisa nunduk sambil nyesel…. “coba gue dulu ga maen-maen, fokus sama apa yang gue jalanin.. pasti gue juga bisa ikutan tes ke Jerman itu…*
Yang gue petik dari kejadian yang gue alamin, bahwa kita ga boleh cepet puas sama apa yang udah kita dapet. Kita harus terus berusaha buat hasil yang lebih baik lagi. Tetep belajar, berdoa, bersyukur, dan lakukan apa yang seharusnya kita lakukan!!
Dan usaha yang gue lakuin saat ini adalah ningkatin produktivitas gue dan nyari-nyari beasiswa dari luar kampus. Dan juga gue mulai nulis biar waktu gue ga terbuang sia-sia. Itu semua buat nebus kesalahan gue watu itu dan juga buat gapai impian gue yang tertunda.
Oke sobat… Saran dari gue, gapai impian lo selagi kesempatan itu ada di depan mata. Jangan sampe lo nyesel nantinya ^^

Jalani Saja



Perjalan hidup memang tidak mudah, segala masalah selalu menghampiri kita. Banyak orang yang tidak mau menyelesaikan masalahnya dengan baik, lari dari masalah, melampiaskan masalahnya dengan berbagai hal, seperti Narkoba, minum-minuman keras, membunuh dan lain-lain.

Banyak orang cerdas di dunia ini, namun kecerdasan itu terkadang tidak di gunakan untuk kebaikan sesama, orang cerdas terkadang malah merugikan orang lain.

Aku pernah menghadapi masalah yang bagi aku itu masalah yang serius, yaitu masalah keluarga. ketika itu keluarga kami hidup harmonis, tetapi kehidupan itu tidak berujung lama, karena terjadi konflik besar dalam keluarga. aku terpukul oleh kejadian itu, kakak, abang, bapak dan keluarga besar aku jadi kacau.

Orang-orang yang biasa ramai dalam rumah, penuh canda tawa, sekarang menjadi tegang. mereka pada lari dari rumah, sempat terlintas dalam pikiran, bahwa aku juga ingin lari dari rumah, dan ingin rasanya bunuh diri, karna semua keluarga aku tidak ada yang baikan lagi.Karena aku tidak ingin hidup penuh dengan dendam. akhirnya aku mencoba bertahan dalam situasi yang sulit, dan aku terus berdoa. satu tahun lamanya mereka sudah mulai mendekat kembali ke rumah lagi. hati aku sangat senang.

hikmah yang aku dapat ialah, bahwa jangan cepat lari dari masalah hidup, penyelesaian masalah tidak gampang, jadi bersabarlah dan teruslah berdoa. lari tidak akan pernak bisa menyelesaikan masalah.

salam damai…

Minggu, 18 November 2012

Artikel Tentang Pendidikan Karakter Bangsa

Pendidikan Karakter Bangsa

Pemerintah sepertinya memang sangat serius menghadapi masalah-masalah pendidikan yang terjadi, salah satu dari masalah yang biasa dihadapi adalah pendidik adalah masalah kesejahteraan, namun hal tersebut sudah tidak menjadi alasan lagi para pendidik karena pada saat ini para pendidik dan tenaga kependidikan telah diberikan tunjangan-tunjangan yang tentunya dapat menambah kesejahteraan dan mengurangi beban para pendidik tersebut.

Dengan diberikan tambahan tunjangan-tunjangan lain selain gaji pokok para pendidik juga dituntut untuk bisa menjalankan amanahnya dengan sebaik-baiknya, salah satunya adalah dengan menanamkan Pendidikan Karakter Bangsa.

Pendidikan karakter bangsa atau biasa disebut dengan pendidikan berkarakter dirancang oleh Mendiknas dan harus dilaksanakan oleh setiap sekolah terhitung mulai tahun pelajaran 2011/2012.

Semua tingkat pendidikan yang ada di Indonesia harus memberikan pendidikan karakter bangsa tersebut dalam PBM di sekolah.

Pendidikan karakter bangsa terdiri dari 18 Indikator yang kesemuanya harus benar-benar dapat terangkum pada saat proses belajar mengajar berlangsung.  18 Indikator pendidikan karakter bangsa tersebut adalah sebagai berikut:

1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

14. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Itulah 18 Pendidikan Karakter Bangsa yang harus ada pada saat Proses Belajar Mengajar di sekolah. Semoga Artikel Tentang Pendidikan ini beranfaat, Maju Terus Indonesia ...........