Impian.. Impian oh Impian..
Hmmm…
Gue adalah seorang mahasiswi semester 5 di salah satu perguruan tinggi
negeri di Jakarta. Membahas tentang impian, menurut gue impian itu
adalah suatu keinginan dalam diri yang memberikan motivasi kepada
kita untuk mencapai keinginan tersebut. Keinginan tersebut dapat kita
raih sesuai usaha yang kita lakukan guna merealisasikannya.
Tapi..
Saat ini gue cuma bisa nyesel, nyesel senyesel-nyeselnya. Begini ceritanya…
Waktu gue semester 1, gue getol banget yang namanya belajar. Nilai-nilai
yang gue dapet pun min 7 dan semester itu pun gue lalui dengan baik.
Bisa dibilang gue adalah seseorang yang cepat puas sama hasil yang udah
didapet. Yang akhirnya semester 2 gue agak males belajar.
“ah.. ngapain belajar, toh gue bisa kok.. materinya juga baru kaya gitu, gampanglah…” pikir gue waktu itu.
Gue jadi kebanyakan maen daripada belajar dan sering bolos juga. Sampe
ada masalah keluarga yang bikin gue kabur dari rumah dan berita kaburnya
gue itupun sampe ke telinga dosen. Akibat dari perbuatan gue itu, gue
dapet hukuman yang setimpal. Nilai gue ibarat terjun dari monas. Entah
kenapa gue bisa kaya gitu, mungkin karena pergaulan sekitar gue.
Tapi gue sadar, itu bukan alasan biar gue bisa bela diri sendiri. Bela
diri karena kesalahan gue sendiri. Motivasi pun muncul karena gue ga mau
masuk dilubang yang sama, tapi sampe semester 4 gue tetep ngalamin hal
yang sama. Dan gue cuma ngalamin peningkatan 0,1 aja di setiap hasil
akhir.
Gue kesel sama diri gue sendiri, pas lagi konsul sama pembimbing akademik (pas SMA bisa sebutannya wali kelas).
PA: “siapa yang IPK-nya 3,4??”
Maha: “saya.. saya……”
PA: “Cuma 2 orang aja? Oke kalo gtu, saya hanya mengingatkan bahwa yang
memiliki IPK 3,4 akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti tes
HTWG-Konstanz.”
Gue: *Cuma bisa nunduk sambil nyesel…. “coba gue dulu ga maen-maen,
fokus sama apa yang gue jalanin.. pasti gue juga bisa ikutan tes ke
Jerman itu…*
Yang gue petik dari kejadian yang gue alamin, bahwa kita ga boleh
cepet puas sama apa yang udah kita dapet. Kita harus terus berusaha buat
hasil yang lebih baik lagi. Tetep belajar, berdoa, bersyukur, dan
lakukan apa yang seharusnya kita lakukan!!
Dan usaha yang gue lakuin saat ini adalah ningkatin produktivitas gue
dan nyari-nyari beasiswa dari luar kampus. Dan juga gue mulai nulis biar
waktu gue ga terbuang sia-sia. Itu semua buat nebus kesalahan gue watu
itu dan juga buat gapai impian gue yang tertunda.
Oke sobat… Saran dari gue, gapai impian lo selagi kesempatan itu ada di depan mata. Jangan sampe lo nyesel nantinya ^^
Minggu, 02 Desember 2012
Jalani Saja
Perjalan
hidup memang tidak mudah, segala masalah selalu menghampiri kita. Banyak
orang yang tidak mau menyelesaikan masalahnya dengan baik, lari dari masalah,
melampiaskan masalahnya dengan berbagai hal, seperti Narkoba, minum-minuman
keras, membunuh dan lain-lain.
Banyak orang
cerdas di dunia ini, namun kecerdasan itu terkadang tidak di gunakan untuk
kebaikan sesama, orang cerdas terkadang malah merugikan orang lain.
Aku pernah
menghadapi masalah yang bagi aku itu masalah yang serius, yaitu masalah
keluarga. ketika itu keluarga kami hidup harmonis, tetapi kehidupan itu tidak
berujung lama, karena terjadi konflik besar dalam keluarga. aku terpukul oleh
kejadian itu, kakak, abang, bapak dan keluarga besar aku jadi kacau.
Orang-orang
yang biasa ramai dalam rumah, penuh canda tawa, sekarang menjadi tegang. mereka
pada lari dari rumah, sempat terlintas dalam pikiran, bahwa aku juga ingin lari
dari rumah, dan ingin rasanya bunuh diri, karna semua keluarga aku tidak ada
yang baikan lagi.Karena aku tidak ingin hidup penuh dengan dendam. akhirnya aku
mencoba bertahan dalam situasi yang sulit, dan aku terus berdoa. satu tahun
lamanya mereka sudah mulai mendekat kembali ke rumah lagi. hati aku sangat
senang.
hikmah yang
aku dapat ialah, bahwa jangan cepat lari dari masalah hidup, penyelesaian
masalah tidak gampang, jadi bersabarlah dan teruslah berdoa. lari tidak akan
pernak bisa menyelesaikan masalah.
salam damai…
Minggu, 18 November 2012
Artikel Tentang Pendidikan Karakter Bangsa
Pendidikan Karakter Bangsa
Pemerintah sepertinya memang sangat serius menghadapi masalah-masalah pendidikan yang terjadi, salah satu dari masalah yang biasa dihadapi adalah pendidik adalah masalah kesejahteraan, namun hal tersebut sudah tidak menjadi alasan lagi para pendidik karena pada saat ini para pendidik dan tenaga kependidikan telah diberikan tunjangan-tunjangan yang tentunya dapat menambah kesejahteraan dan mengurangi beban para pendidik tersebut.Dengan diberikan tambahan tunjangan-tunjangan lain selain gaji pokok para pendidik juga dituntut untuk bisa menjalankan amanahnya dengan sebaik-baiknya, salah satunya adalah dengan menanamkan Pendidikan Karakter Bangsa.
Pendidikan karakter bangsa atau biasa disebut dengan pendidikan berkarakter dirancang oleh Mendiknas dan harus dilaksanakan oleh setiap sekolah terhitung mulai tahun pelajaran 2011/2012.
Semua tingkat pendidikan yang ada di Indonesia harus memberikan pendidikan karakter bangsa tersebut dalam PBM di sekolah.
Pendidikan karakter bangsa terdiri dari 18 Indikator yang kesemuanya harus benar-benar dapat terangkum pada saat proses belajar mengajar berlangsung. 18 Indikator pendidikan karakter bangsa tersebut adalah sebagai berikut:
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Itulah 18 Pendidikan Karakter Bangsa yang harus ada pada saat Proses Belajar Mengajar di sekolah. Semoga Artikel Tentang Pendidikan ini beranfaat, Maju Terus Indonesia ...........
Langganan:
Postingan (Atom)